Sebuah Ucapan
Aku mengucapkannya laksana pasir putih yang berbisik pada buih di lautan
Sendu, lembut, tak terasa, namun ada
Membahana di seluruh sanubariku
Namun tak terdengar tenggelam oleh sayup-sayup kebingaran
dunia
Aku mengucapkannya pada angin yang berhembus di sekitarku
Menyatu dan terbang menjadi partikel-partikel kecil bersama
udara
Berharap kelak udara itu kau hirup
Dan membekas di hatimu yang terdalam
Bukan karena aku takut atau tak yakin dengan hatiku
Namun karena aku tak tahu cara lain mengungkapkannya
Ucapanku ini tak sebanding dengan semesta yang memujamu
Maka, aku pun memilih melenggang pergi
Mengucapkannya sesederhana mungkin meski ku tahu kau tak
akan pernah tahu
Kesederhanaan itu yang membuat rasaku berbeda dari lainnya
untukmu
Puisi ini satu-satunya jalanku menuju hatimu
Membentangkan jalan setapak menuju pelukanmu
Sebuah impian semu yang tak pernah ada
Goresan harap yang tak pernah punya makna
Rangkaian kata yang hanya buaian belaka
Namun dengan kekosongan itulah aku bertahan hingga detik ini
Kekosongan yang membunuh, namun sekejap memberikan warna
dalam tiap hariku
Aku mengucapkannya
Tapi kau tak pernah tahu
Aku mengatakannya
Tapi kau tak pernah mendengar
Aku pergi
Dan kau pun pergi
Komentar
Posting Komentar